Perempuan Ini Habiskan Rp 30 Juta Demi Bola Mata

Gosip Artis Terbaru - Bosan dengan tren rias wajah yang hanya bermain-main di seputaran rona warna, perempuan asal New York, Amerika, bernama Lucy Luckayanko, melakukan inovasi pada dirinya sendiri, yakni implan aksesori tepat di area bola mata.
Keinginan yang telah lama ia inginkan ini, akhirnya terwujud melalui tangan dingin Dr Emil Chynn, seorang pakar kosmetika di Park Avenue Laser Vision, yang secara sempurna mewujudkan ide fantastisnya tersebut.
Kini, pada bola mata kanan Luckayanko, tepatnya pada tepi berwarna putih telah hadir manik-manik berbentuk hati dengan ukuran 3.5 mm. “Siapapun yang melihat mata saya akan menganggapnya unik, karena memang itu tujuan saya, ingin menonjolkan faktor keunikan saya,” ujarnya.
Ingin tahu berapa biaya yang telah dihabiskan oleh Luckayanko demi ‘menanam’ aksesoris manik di dalam matanya? Lebih kurang Rp 30 juta!
 

Menurut Dr Chynn, lulusan Harvard dan pelatih di New York University, prosedur bedah plastik menanam perhiasaan ke dalam mata, sudah ratusan kali dilakukan di Eropa dan di Los Angeles. Tetapi, belum pernah sebelumnya di New York.  Maka dari itu, Dr Chynn merasa begitu tertantang, saat Luckayanko mengunjungi kliniknya dan mengutarakan gagasannya yang luar biasa.
Menurut Dr Chynn, prosedur implan aksesoris terbilang cukup aman. "Perhiasan yang digunakan memang khusus diciptakan untuk mata, jadi memiliki material yang tipis, dan aman untuk disematkan ke bagian atas mata. Sehingga, tidak akan menyebabkan mata buta, atau masalah apa pun,’’ terangnya.
Walaupun terbukti aman, ternyata implan perhiasaan pada mata belum memperoleh izin secara resmi oleh FDA. Bahkan, American Academy of Ophthalmology,  memperingatkan konsumen tentang bahaya penggunaan perhiasan di mata.
Mengenai hal ini, Wayne Bizer, D.O, seorang dokter mata komprehensif dari Ft . Lauderdale, Florida, mengaku menolak prosedur implan pada organ-organ manusia yang sensitif seperti mata. Bahkan, ia sering memperingatkan pasien dan dokter kosmetika lainnya,  agar tidak menyarankannya pada pasien. Sebab menurut Bizer, tindakan ini dapat merangsang tumbuhnya granuloma, benda asing, atau jaringan parut di bagian mata.

Posting Komentar

Lagi Hangat