Gosip Artis Terbaru - Orang Indonesia punya berbagai kebiasaan yang dianggap sebagai cara
menunjukkan perhatian atau sopan-santun. Contohnya, menanyakan tujuan
seseorang ketika tanpa sengaja bertemu,meraba perut teman yang sedang
hamil, atau mencubit atau mencolek bayi yang dianggap lucu, meskipun
tidak kenal dengan orangtuanya. Namun di dunia Barat, kebiasaan seperti
ini justru dianggap tidak sopan!
Michelle Troutman (30), seorang ibu hamil di Frankfort, Pennsylvania,
Amerika, bahkan menuntut tetangganya, Richard J. Beishline (57), dengan
tuduhan melakukan pelecehan ketika pria tersebut meraba perutnya tanpa
meminta izin lebih dulu. Jika Beishline dinyatakan bersalah, dia harus
membayar denda sejumlah yang ditentukan oleh hakim. Kalau yang terjadi
sebaliknya, kedua belah pihak harus saling bersaksi di pengadilan.
Hukum negara bagian Pennsylvania mendefinisikan pelecehan sebagai perilaku melecehkan, mengganggu, atau mengklakson seseorang (tanpa tujuan), demikian menurut Phil DiLucente, pengacara yang berbasis di Pennsylvania.
“Hukum ini selalu berlaku, entah orang itu hamil atau tidak, namun
setahu saya ini pertama kalinya hukum ini digunakan untuk kasus
tersebut,” katanya.
Batas-batas pribadi ibu hamil memang selalu menjadi perdebatan selama
ini, entah itu ketika seseorang menawarkan nasihat tentang kehamilan
tanpa diminta, menanyakan sesuatu yang terlalu pribadi, atau meraba
perut tanpa izin. Kebanyakan orang Amerika (dalam hal ini ibu hamil)
tidak suka jika perutnya diraba orang tanpa persetujuan. Mereka merasa
dianggap sebagai objek ketika orang lain dengan bebas menyentuh perut
mereka. Sama halnya dengan menyentuh tubuh perempuan pada umumnya,
tindakan ini dinilai sebagai pelanggaran terhadap teritori pribadi.
“Tidak ada yang salah kalau orang penuh rasa ingin tahu tentang kehamilan,” ujar Rebecca Traister, penulis Big Girls Don’t Cry: The Election That Changed Everything for American Women.
“Masalahnya muncul ketika kita merespons secara fisik rangsangan yang
dilakukan dengan menyentuh perut itu. Hal ini merupakan isyarat yang
merefleksikan keyakinan budaya yang tertanam kuat bahwa tubuh perempuan
itu boleh disentuh, entah secara seksual atau secara keibuan.”
Selama ini, ada keyakinan di bawah sadar bahwa kehamilan sangat terbuka terhadap opini publik. Penyebabnya, menurut Traister, karena perempuan sering menghadapi tekanan dari keluarga atau lingkungan sekitarnya untuk segera mempunyai anak.
Selama ini, ada keyakinan di bawah sadar bahwa kehamilan sangat terbuka terhadap opini publik. Penyebabnya, menurut Traister, karena perempuan sering menghadapi tekanan dari keluarga atau lingkungan sekitarnya untuk segera mempunyai anak.
Posting Komentar